Minggu, 23 Oktober 2011

Fenomena Jejaring Sosial

Tahun 2000 adalah dimana semua teknologi mulai berkembang pesat, apalagi Jejaring Sosial. Tidak hanya di luar negri, di Indonesia pun mulai booming jejaring social. Jejaring social adalah sebuah perantara dimana semua orang yang terkoneksi dengan internet dapat berinteraksi di dunia maya. Ada beberapa aplikasi dunia maya, seperti Facebook, Friendster, Twiter, Yahoo, MSN, My Space, Tumblr, Blogspot, Hello, Youtube, dan masih banyak lagi.
Aplikasi tersebut meneydiakan fasilitas-fasilitas yang membuat kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, dimana saja, kapan saja, dan dapat memberitahu informasi apa saja. Disana kita bisa bebas berkomunikasi, bahkan kita bisa bebas mengekspresikan diri kita disana, kitapun tidak di larang untuk membuat sebuah account palsu atau lebih dari dua, karena disana tidak ada batasan sama sekali.

Dari kebebasan itu banyak terjadi fenomena jejaring social. Sebelum membahas kasusnya, saya ingin member itahu bahwa memiliki sebuah account di jejaring social pun harus memiliki banyak aturan yang harus di penuhi. Biasanya bila ingin membuat sebuah alamat email yang dapat di koneksikan dengan jejaring social lain ada batasan umur yang harus di penuhi sehingga anak kecil yang belum cukup umur tidak bisa memainkan jejaring social, kemudian alamat yang jelas, password yang hanya di ketahui oleh si empunya, jadi tidak akan terjadi penyalah gunaan dalam jejaring social. Namun dengan berjalannya waktu banyak sekali pelanggaran-pelanggaran yang sebenarnya aturan-aturan tersebut tidak lah wajib adanya. Jadi seringlah terjadi fenomena-fenomena jejaring social. Sebenarnya banyak positive nya memiliki jejaring social, apabila di lakukan dengan benar, misalnya ketenaran yang bisa di dapat dalam sebuah postingan gambar maupun video, kemudian ketenaran karena sering mencurahkan atau sering memposting tulisan-tulisan yang awalnya hanya isenk-isenk belaka, dan yang sedang booming adalah account-account yang suka menulis kata-kata yang nyeleneh atau kata-kata bijak dapat menjadi tenar dan memiliki beribu-ribu pengikut.

Namun tidak hanya positivenya saja, jejaring social juga banyak memiliki dampak negative, seperti pencemaran nama baik, kemudian pembajakan, penculikan, pelecehan sexual, pemerkosaan, dan bahkan yang lebih parah adalah penjualan anak,wanita, bahkan organ-organ vital manusia secara illegal tentunya. Mungkin ada semua bingung mengapa bisa terjadi hal-hal yang segitu fatalnya? Padahal hanya karena mengakses jejaring social. Penyebabnya adalah kurangnya system keamanan yang menyaring informasi-informasi yang keluar dan masuk, kemudian adalah kebebasan yang sangatlah besar dimana tidak ada hukum yang terlalu mempermasalahkan apabila terjadi kejahatan akibat jejaring social tersebut, karena pada dasarnya sudah di buat peraturan yang mengantisipasi kejadian seperti ini.
Namun semua kembali kepada orangnya masing-masing yang harus bisa bertanggung jawab dengan perbuatannya. Karena pada dasarnya jejaring social sebenarnya adalah sarana komunikasi bukan sarana interaksi kejahatan.

Minggu, 09 Oktober 2011

Etika ber interet

Selain untuk memenuhi tugas psikologi Teknologi dan Internet artikel yang saya tampilkan ini adalah sebuah paparan yang dimana setiap pengguna internet semestinya melakukan etika-etika dalam ‘berselancar’ di dunia maya. Selain itu artikel ini timbul akibat maraknya informasi-informasi yang di tampilkan pengguna internet yang melanggar norma-norma da terlalu ‘berani’.Di dunia maya kita tidak hanya sekedar membagikan informasi, atau mengambil informasi, tetapi juga harus memiliki etika atau aturan-aturan yang harus di penuhi guna menimbulkan kesalah pahaman di atara pemakai internet lainnya.
Maksud dari aturan-aturan tersebut antara lain adalah tidak membuat informasi, atau berita-berita yang mengadung SARA sebab hal yang menyinggung tentang agama, ras, suku sangat sensitive di mata masyarakat. Kemudian tidak membuat artikel yang bersifat palsu atau mengada-ngada, tidak sesuai fakta yang ada. Ada baiknya saat membuat artikel kita dapat membuat berita yang sesuai dengan fakta-fakta yang ada dan tidak bersifat memanipulasi.
Kemudian tidak melakukan cyber criminal dimana mempunyai beberapa tingkatan seperti mencemooh, menghujat orang secara frontal, dan mengumbar berita-berita yang palsu seperti contoh di atas. Lalu etika ber interet lainya adalah tidak menyebarkan informasi yang bersifat porografi atau violence seperti menampilkan foto-foto tidak senonoh baik itu foto pribadi maupun orang lain di dunia maya karena sekarang banyak sekali anak-anak yang di bawah umur dapat mengakses internet secara bebas. Contoh lain berupa informasi violence adalah mengupload foto-foto yang mengarah ke sadisme dan kekerasan fisik.
Ada baiknya bila menggunakan internet dengan tujuan yang positif dan tidak menimbulkan hal-hal yang disebutkan di atas, dan kalau bisa bersifat edukatif, misalnya memberi informasi-informasi yang bersifat mendidik dan tentunya dengan bahasa yang baik pula, agar para pemakai internet bisa lebih smart apalagi bagi anak-anak yang mengakses internet. Dan kalau bisa informasi yag di tampilkan dapat berguna bagi pengguna lain.
Sekian artikel Etike ber internet ini saya buat semoga bisa bermanfaat dan tidak melanggar etika berinteret yang telah di sebutkan saya di atas.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Pengertian dan Penggunaan Internet

Pengertian Internet bagi orang awam yang menggunakan komputer hanya untuk bermain facebook ataupun hanya mengunduh file kesukaan mereka mungkin ada yang belum paham benar pengertian internet terutama siswa yang baru pertama mendapatkan pelajaran mengenai internet di sekolah padahal mereka setiap hari mengaksesnya. Apakah internet itu?

Pengertian Internet (Interconnected Computer Networks) atau definisi internet ialah komputer yang tiada batas yang menjadi jembatan antar komputer satu dengan yang lainnya di seluruh dunia dimana jaringan atau network tersebut mempunyai fasilitas untuk layanan internet seperti Browsing Internet yang berfungsi untuk mendapatkan sumber informasi yang berada di seluruh penjuru dunia melalui world wide web atau yang biasa orang dengar www. dalam World Wide Web, orang dapat mengambil data, memformat serta menampilkan informasi seperti audio, video, grafik maupun text

Pemakaian internet sudah tidak bisa di elakan lagi bagi mahasiswa, mulai dari mencari bahan-bahan tugas atau refernsi, sampai membuka jaringan-jaringan sosial umtuk berkomunikasi atau bahkan hanya untuk mencurahkan perasaan, dan bercanda-canda dengan teman sekalipun. Tidak bisa di bayangkan apabila sampai saat ini internet belum juga lahir, mungkin semua masih di lakukan secara manual dan informasi dalah sesuatu yang sangat langka, karena hanya dengan membaca Koran atau menonton TV saja tidaklah cuckup untuk memuaskan kehausan akan ilmu pengetahuan dan informasi.

Walaupun tingkat pendidikan di Indonesia belum se pesat Negara-negara maju di luaran sana, namun dengan mengakses internet orang-orng yang tidak berpendidikan pun bisa mengetahui apa saja, tinggal buka website bernama Google kemudian ketiklah apa yang ingin anda ketahui dan dengan sekejap anda bisa mengetahui jawabannya. Namun jawaban yang ada di internet belum tentu semuanya benar, karena dunia internet itu sangatlah luas dan bebas. Bahkan hal-hal yang tidak bisa terjadi di dunia nyata bisa terjadi di dunia maya.

Dunia maya itu adalah dunia tanpa batas, disana orang bisa mendapat informasi apa saja, dan memberikan informasi apa saja, komunikasi tanpa melihat orangnya atau tanpa mendengar suaranya bisa terjadi di dunia internet. Namun semua ada baik dan buruknya, baiknya adalah kita bisa mendapat informasi yang jarang kita dapatkan atau suli kita dapatkan di dunia nyata, lalu mudahnya menjalin pertemanan dengan siapa saja, dan mudah untuk mengaksesnya dimana saja. Buruknya adalah sangking bebasnya dunia maya bisa-bisa informasi yang kita dapat adalah informasi yang palsu dan tidak benar akan adanya. Kemudian adalah sangking mudah dan simplenya untuk mendapatkan informasi banyak situs-situ porno yang bisa di akses secara bebas tanpa ada batasan umur bagi penglihatnya. Game-game online yang merajalela pun dapat merusak generasi pecandu game di luaran sana, salah-salah mereka malah bisa tidak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.