Rabu, 09 November 2011

Orang Cacat Berprestasi

Lomba marathon internasional 1986 di New York diikuti ribuan pelari dari seluruh dunia. Lomba ini berjarak 42 km. mengelilingi kota New York. Jutaan orang di seluruh dunia menyaksikan acara ini melalui televisi secara langsung.
Ada satu orang peserta yang menjadi pusat perhatian di lomba tersebut, yaitu Bob Willen. Bob seorang veteran perang Vietnam. Ia kehilangan kedua kakinya karena terkena ranjau saat perang. Untuk berlari, Bob menggunakan kedua tangannya untuk melemparkan badannya kedepan.
Lomba pun dimulai. Ribuan orang mulai berlari secepat mungkin ke garis finish. Wajah mereka menunjukkan semangat yang kuat. Para penonton terus bertepuk tangan mendukung para pelari. 5 km telah berlalu. Beberapa peserta mulai kelelahan, mulai berjalan kaki. 10 km berlalu. Saat ini mulai nampak siapa yang mempersiapkan diri dengan baik, dan siapa yang hanya sekedar ikut untuk iseng-2. Beberapa yang kelelahan memutuskan untuk berhenti dan naik ke bis panitia.
Sementara hampir seluruh peserta telah berada di kilometer ke-5 hingga ke-10, Bob Willen masih berada di urutan paling belakang, baru saja menyelesaikan kilometernya yang pertama. Bob berhenti sejenak, membuka kedua sarung tangannya yang sudah koyak, menggantinya dengan yang baru, dan kemudian kembali berlari dengan melempar-lemparkan tubuhnya kedepan dengan kedua tangannya.
Ayah Bob yang berada bersama ribuan penonton lainnya tak henti-hentinya berseru “Ayo Bob! Ayo Bob ! Berlarilah terus”. Karena keterbatasan fisiknya, Bob hanya mampu berlari sejauh 10 km dalam satu hari. Di malam hari, Bob tidur di dalam sleeping bag yang telah disiapkan oleh panitia yang mengikutinya.
Empat hari telah berlalu, dan kini adalah hari kelima bagi Bob Willen. Tinggal dua kilometer lagi yang harus ditempuh. Hingga suatu saat, hanya tinggal 100 meter lagi dari garis finish, Bob jatuh terguling. Kekuatannya mulai habis. Bob perlahan-2 bangkit dan membuka kedua sarung tangannya. Nampak di sana tangan Bob sudah berdarah-darah. Dokter yang mendampinginya sejenak memeriksanya, dan mengatakan bahwa kondisi Bob sudah parah, bukan karena luka di tangannya saja, namun lebih ke arah kondisi jantung dan pernafasannya.
Sejenak Bob memejamkan mata. Dan di tengah2 gemuruh suara penonton yang mendukungnya, samar-samar Bob dapat mendengar suara ayahnya yang berteriak “Ayo Bob, bangkit ! Selesaikan apa yang telah kamu mulai. Buka matamu, dan tegakkan badanmu. Lihatlah ke depan, garis finish telah di depan mata. Cepat bangun ! Jangan menyerah! Cepat bangkit !!!”
Perlahan Bob mulai membuka matanya kembali. Garis finish sudah dekat. Semangat membara lagi di dalam dirinya, dan tanpa sarung tangan, Bob melompat- lompat ke depan. Dan satu lompatan terakhir dari Bob membuat tubuhnya melampaui garis finish. Saat itu meledaklah gemuruh dari para penonton yang berada di tempat itu. Bob bukan saja telah menyelesaikan perlombaan itu, Bob bahkan tercatat di Guiness Book of Record sebagai satu-satunya orang cacat yang berhasil menyelesaikan lari marathon.
Di hadapan puluhan wartawan yang menemuinya, Bob berkata “SAYA BUKAN ORANG HEBAT. ANDA TAHU SAYA TDAK PUNYA KAKI LAGI. SAYA HANYA MENYELESAIKAN APA YANG TELAH SAYA MULAI. SAYA HANYA MENCAPAI APA YANG TELAH SAYA INGINKAN. KEBAHAGIAAN SAYA DAPATKAN ADALAH DARI PROSES UNTUK MENDAPATKANNYA. SELAMA LOMBA, FISIK SAYA MENURUN DRASTIS. TANGAN SAYA SUDAH HANCUR BERDARAH-DARAH. TAPI RASA SAKIT DI HATI SAYA TERJADI BUKAN KARENA LUKA ITU, TAPI KETIKA SAYA MEMALINGKAN WAJAH SAYA DARI GARIS FINISH. JADI SAYA KEMBALI FOKUS UNTUK MENATAP GOAL SAYA. SAYA RASA TIDAK ADA ORANG YANG AKAN GAGAL DALAM LARI MARATHON INI. TIDAK MASALAH ANDA AKAN MENCAPAINYA DALAM BERAPA LAMA, ASAL ANDA TERUS BERLARI. ANDA DISEBUT GAGAL BILA ANDA BERHENTI. JADI, JANGANLAH BERHENTI SEBELUM TUJUAN ANDA TELAH TERCAPAI”

Minggu, 23 Oktober 2011

Fenomena Jejaring Sosial

Tahun 2000 adalah dimana semua teknologi mulai berkembang pesat, apalagi Jejaring Sosial. Tidak hanya di luar negri, di Indonesia pun mulai booming jejaring social. Jejaring social adalah sebuah perantara dimana semua orang yang terkoneksi dengan internet dapat berinteraksi di dunia maya. Ada beberapa aplikasi dunia maya, seperti Facebook, Friendster, Twiter, Yahoo, MSN, My Space, Tumblr, Blogspot, Hello, Youtube, dan masih banyak lagi.
Aplikasi tersebut meneydiakan fasilitas-fasilitas yang membuat kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, dimana saja, kapan saja, dan dapat memberitahu informasi apa saja. Disana kita bisa bebas berkomunikasi, bahkan kita bisa bebas mengekspresikan diri kita disana, kitapun tidak di larang untuk membuat sebuah account palsu atau lebih dari dua, karena disana tidak ada batasan sama sekali.

Dari kebebasan itu banyak terjadi fenomena jejaring social. Sebelum membahas kasusnya, saya ingin member itahu bahwa memiliki sebuah account di jejaring social pun harus memiliki banyak aturan yang harus di penuhi. Biasanya bila ingin membuat sebuah alamat email yang dapat di koneksikan dengan jejaring social lain ada batasan umur yang harus di penuhi sehingga anak kecil yang belum cukup umur tidak bisa memainkan jejaring social, kemudian alamat yang jelas, password yang hanya di ketahui oleh si empunya, jadi tidak akan terjadi penyalah gunaan dalam jejaring social. Namun dengan berjalannya waktu banyak sekali pelanggaran-pelanggaran yang sebenarnya aturan-aturan tersebut tidak lah wajib adanya. Jadi seringlah terjadi fenomena-fenomena jejaring social. Sebenarnya banyak positive nya memiliki jejaring social, apabila di lakukan dengan benar, misalnya ketenaran yang bisa di dapat dalam sebuah postingan gambar maupun video, kemudian ketenaran karena sering mencurahkan atau sering memposting tulisan-tulisan yang awalnya hanya isenk-isenk belaka, dan yang sedang booming adalah account-account yang suka menulis kata-kata yang nyeleneh atau kata-kata bijak dapat menjadi tenar dan memiliki beribu-ribu pengikut.

Namun tidak hanya positivenya saja, jejaring social juga banyak memiliki dampak negative, seperti pencemaran nama baik, kemudian pembajakan, penculikan, pelecehan sexual, pemerkosaan, dan bahkan yang lebih parah adalah penjualan anak,wanita, bahkan organ-organ vital manusia secara illegal tentunya. Mungkin ada semua bingung mengapa bisa terjadi hal-hal yang segitu fatalnya? Padahal hanya karena mengakses jejaring social. Penyebabnya adalah kurangnya system keamanan yang menyaring informasi-informasi yang keluar dan masuk, kemudian adalah kebebasan yang sangatlah besar dimana tidak ada hukum yang terlalu mempermasalahkan apabila terjadi kejahatan akibat jejaring social tersebut, karena pada dasarnya sudah di buat peraturan yang mengantisipasi kejadian seperti ini.
Namun semua kembali kepada orangnya masing-masing yang harus bisa bertanggung jawab dengan perbuatannya. Karena pada dasarnya jejaring social sebenarnya adalah sarana komunikasi bukan sarana interaksi kejahatan.

Minggu, 09 Oktober 2011

Etika ber interet

Selain untuk memenuhi tugas psikologi Teknologi dan Internet artikel yang saya tampilkan ini adalah sebuah paparan yang dimana setiap pengguna internet semestinya melakukan etika-etika dalam ‘berselancar’ di dunia maya. Selain itu artikel ini timbul akibat maraknya informasi-informasi yang di tampilkan pengguna internet yang melanggar norma-norma da terlalu ‘berani’.Di dunia maya kita tidak hanya sekedar membagikan informasi, atau mengambil informasi, tetapi juga harus memiliki etika atau aturan-aturan yang harus di penuhi guna menimbulkan kesalah pahaman di atara pemakai internet lainnya.
Maksud dari aturan-aturan tersebut antara lain adalah tidak membuat informasi, atau berita-berita yang mengadung SARA sebab hal yang menyinggung tentang agama, ras, suku sangat sensitive di mata masyarakat. Kemudian tidak membuat artikel yang bersifat palsu atau mengada-ngada, tidak sesuai fakta yang ada. Ada baiknya saat membuat artikel kita dapat membuat berita yang sesuai dengan fakta-fakta yang ada dan tidak bersifat memanipulasi.
Kemudian tidak melakukan cyber criminal dimana mempunyai beberapa tingkatan seperti mencemooh, menghujat orang secara frontal, dan mengumbar berita-berita yang palsu seperti contoh di atas. Lalu etika ber interet lainya adalah tidak menyebarkan informasi yang bersifat porografi atau violence seperti menampilkan foto-foto tidak senonoh baik itu foto pribadi maupun orang lain di dunia maya karena sekarang banyak sekali anak-anak yang di bawah umur dapat mengakses internet secara bebas. Contoh lain berupa informasi violence adalah mengupload foto-foto yang mengarah ke sadisme dan kekerasan fisik.
Ada baiknya bila menggunakan internet dengan tujuan yang positif dan tidak menimbulkan hal-hal yang disebutkan di atas, dan kalau bisa bersifat edukatif, misalnya memberi informasi-informasi yang bersifat mendidik dan tentunya dengan bahasa yang baik pula, agar para pemakai internet bisa lebih smart apalagi bagi anak-anak yang mengakses internet. Dan kalau bisa informasi yag di tampilkan dapat berguna bagi pengguna lain.
Sekian artikel Etike ber internet ini saya buat semoga bisa bermanfaat dan tidak melanggar etika berinteret yang telah di sebutkan saya di atas.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Pengertian dan Penggunaan Internet

Pengertian Internet bagi orang awam yang menggunakan komputer hanya untuk bermain facebook ataupun hanya mengunduh file kesukaan mereka mungkin ada yang belum paham benar pengertian internet terutama siswa yang baru pertama mendapatkan pelajaran mengenai internet di sekolah padahal mereka setiap hari mengaksesnya. Apakah internet itu?

Pengertian Internet (Interconnected Computer Networks) atau definisi internet ialah komputer yang tiada batas yang menjadi jembatan antar komputer satu dengan yang lainnya di seluruh dunia dimana jaringan atau network tersebut mempunyai fasilitas untuk layanan internet seperti Browsing Internet yang berfungsi untuk mendapatkan sumber informasi yang berada di seluruh penjuru dunia melalui world wide web atau yang biasa orang dengar www. dalam World Wide Web, orang dapat mengambil data, memformat serta menampilkan informasi seperti audio, video, grafik maupun text

Pemakaian internet sudah tidak bisa di elakan lagi bagi mahasiswa, mulai dari mencari bahan-bahan tugas atau refernsi, sampai membuka jaringan-jaringan sosial umtuk berkomunikasi atau bahkan hanya untuk mencurahkan perasaan, dan bercanda-canda dengan teman sekalipun. Tidak bisa di bayangkan apabila sampai saat ini internet belum juga lahir, mungkin semua masih di lakukan secara manual dan informasi dalah sesuatu yang sangat langka, karena hanya dengan membaca Koran atau menonton TV saja tidaklah cuckup untuk memuaskan kehausan akan ilmu pengetahuan dan informasi.

Walaupun tingkat pendidikan di Indonesia belum se pesat Negara-negara maju di luaran sana, namun dengan mengakses internet orang-orng yang tidak berpendidikan pun bisa mengetahui apa saja, tinggal buka website bernama Google kemudian ketiklah apa yang ingin anda ketahui dan dengan sekejap anda bisa mengetahui jawabannya. Namun jawaban yang ada di internet belum tentu semuanya benar, karena dunia internet itu sangatlah luas dan bebas. Bahkan hal-hal yang tidak bisa terjadi di dunia nyata bisa terjadi di dunia maya.

Dunia maya itu adalah dunia tanpa batas, disana orang bisa mendapat informasi apa saja, dan memberikan informasi apa saja, komunikasi tanpa melihat orangnya atau tanpa mendengar suaranya bisa terjadi di dunia internet. Namun semua ada baik dan buruknya, baiknya adalah kita bisa mendapat informasi yang jarang kita dapatkan atau suli kita dapatkan di dunia nyata, lalu mudahnya menjalin pertemanan dengan siapa saja, dan mudah untuk mengaksesnya dimana saja. Buruknya adalah sangking bebasnya dunia maya bisa-bisa informasi yang kita dapat adalah informasi yang palsu dan tidak benar akan adanya. Kemudian adalah sangking mudah dan simplenya untuk mendapatkan informasi banyak situs-situ porno yang bisa di akses secara bebas tanpa ada batasan umur bagi penglihatnya. Game-game online yang merajalela pun dapat merusak generasi pecandu game di luaran sana, salah-salah mereka malah bisa tidak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.